
SUDAH TEPATKAH PEMBERIAN MAKAN UNTUK ANAK BAYI BALITA KITA?
Ilmu pengetahuan di setiap bidang kehidupan adalah hal yang akan selalu berkembang. Begitu pula halnya dengan ilmu pengetahuan tentang cara pemberian makan bagi bayi dan balita. Dahulu orang-orangtua kita mengajarkan bahwa anak harus diberi makan yang banyak, juga harus ada sayuran yang banyak. Bagaimana sekarang?
Perkembangan ilmu di bidang gizi dan kedokteran telah memperbarui cara penyiapan dan pemberian makan bagi bayi balita. Pola pemberian ini mengikuti kebutuhan dasar yang diperlukan bagi anak untuk tumbuh kembang optimal. Seperti apa?
Bayi Baru Lahir Sampai Dengan Bayi Usia 6 Bulan: ASI Ekslusif yang Terbaik
ASI eksklusif adalah pemberian zat makanan berupa ASI (air susu ibu) saja tanpa pemberian susu formula atau zat makanan lainnya. ASI adalah zat makanan paling tepat untuk bayi yang bahkan tidak dapat ditiru kualitasnya oleh susu formula paling mahal sekalipun.
Setiap ibu hamil sejak awal kehamilan wajib menyiapkan diri agar nanti bayinya mendapat ASI yang berkualitas. ASI berkualitas berarti ASI yang melimpah dan langsung dapat memenuhi kebutuhan bayi sejak lahir.
Beberapa cara yang bisa dilakukan ibu hamil agar kelak ASI-nya berkualitas:
- Konsumsi lauk protein tinggi (seperti ikan, telur, tahu tempe, daging) dan sayuran (kacang hijau, daun kelor, daun bayam, brokoli, wortel, daun katuk) yang cukup
- Konsumsi tablet tambah darah dan atau suplemen kehamilan lainnya
- Hindari stress dan istirahat yang cukup
- Konsumsi air putih yang cukup
Beberapa cara yang bisa dilakukan ibu menyusui agar ASI-nya berkualitas sampai minimal 6 bulan:
- Yakin dan percaya diri
- Menyusui sesering mungkin (10-14 kali sehari) walaupun mungkin pada awalnya ASI hanya keluar sedikit
- Konsumsi lauk protein tinggi (seperti ikan, telur, tahu tempe, daging) dan sayuran (kacang hijau, daun kelor, daun bayam, brokoli, wortel, daun katuk) yang cukup
- Lakukan pijat laktasi (pijat oksitosin)
- Hindari stress dan istirahat yang cukup
- Konsumsi air putih yang cukup
Bayi Usia 6 Bulan Sampai Dengan 2 Tahun: Lanjutkan ASI + MP-ASI dengan Metode ISI PIRINGKU
Pada usia 6 bulan sampai 2 tahun, ASI dapat diteruskan tetapi wajib ditambah dengan MP-ASI (makanan pendamping ASI). Hal ini karena kandungan gizi pada ASI saja tidak mencukupi kebutuhan anak pada usia ini.
MP-ASI yang disiapkan oleh ibu harus mengikuti pedoman isi piringku

Untuk bayi usia 6-8 bulan, ASI dapat diberikan sebanyak 6-9 kali sehari ditambah pemberian MP-ASI sebanyak 2-3 kali.
MP-ASI yang disiapkan setiap porsi pemberiannya terdiri dari:
- 2-3 sendok makan nasi
- 1 butir telur ayam direbus atau digoreng
- garam seujung jari
- wortel rebus (atau sayuran lain) 1 sendok makan
- santan matang 3 sendok makan
- air matang 3/4 gelas.
Campur semua bahan ini lalu dihancurkan/disaring.
Dalam MP-ASI ini, fokus utama adalah asupan protein hewan yang berasal dari telur atau dapat diganti:
1 butir telur = ¼ telapak tangan daging sapi = ¼ telapak tangan daging ayam = ¼ telapak tangan ikan potong = 1 ati ampela ayam
MP-ASI ini sebaiknya dibuat hanya pada saat waktunya si bayi makan. Bila bayi sudah kenyang tetapi masih ada sisa, jangan disimpan karena risiko berubah rasa dan juga rusak. Buatlah porsi baru setiap kali akan memberi makan bayi.

Untuk bayi usia 9-11 bulan, ASI dapat diberikan sebanyak 4-7 kali sehari ditambah pemberian MP-ASI sebanyak 3-4 kali.
MP-ASI yang disiapkan setiap porsi pemberiannya terdiri dari:
- 3-4 sendok makan nasi
- 1 butir telur ayam direbus atau digoreng atau lauk protein hewani lainnya
- garam seujung jari
- wortel rebus (atau sayuran lain) 1 ½ sendok makan
- santan matang 3 sendok makan
- minyak sayur atau minyak goreng ¾ sendok makan.
Nasi boleh dilumatkan/dihancurkan; lauk dicincang kecil lalu ditambahkan garam, minyak, dan santan; sayur dicincang kecil.
Dalam MP-ASI ini, fokus utama adalah asupan protein hewan yang berasal dari telur atau dapat diganti:
1 butir telur = 1/3 telapak tangan daging sapi = 1/3 telapak tangan daging ayam = 1/3 telapak tangan ikan potong = 1 ati ampela ayam
MP-ASI ini sebaiknya dibuat hanya pada saat waktunya si bayi makan. Bila bayi sudah kenyang tetapi masih ada sisa, jangan disimpan karena risiko berubah rasa dan juga rusak. Buatlah porsi baru setiap kali akan memberi makan bayi.

Untuk balita usia 12-23 bulan, ASI dapat diberikan sebanyak 3-5 kali sehari ditambah pemberian MP-ASI sebanyak 3-4 kali.
MP-ASI yang disiapkan setiap porsi pemberiannya terdiri dari:
- 4-5 sendok makan nasi
- 1 porsi lauk protein hewani dengan ukuran ½ telapak tangan
- garam seujung jari
- sayur bening bayam wortel (atau sayuran lain) 2 ½ sendok makan
- minyak sayur atau minyak goreng ¾ sendok makan.
Nasi boleh dimasak sampai agak lunak; lauk dicincang kecil lalu ditambahkan garam dan minyak; sayur dicincang kecil.
Dalam MP-ASI ini, fokus utama adalah asupan protein hewan yang dapat berupa:
1 butir telur = ½ telapak tangan daging sapi = ½ telapak tangan daging ayam = ½ telapak tangan ikan potong = 1 ati ampela ayam
MP-ASI ini sebaiknya dibuat hanya pada saat waktunya si bayi makan. Bila bayi sudah kenyang tetapi masih ada sisa, jangan disimpan karena risiko berubah rasa dan juga rusak. Buatlah porsi baru setiap kali akan memberi makan bayi.
Balita Usia 2-5 Tahun: Porsi Makan Anak dengan Metode ISI PIRINGKU

Porsi makan anak usia 2-5 tahun dengan metode isi piringku terdiri dari:
- Nasi sebanyak 5-8 sendok makan
- Garam seujung jari (dimasukkan sebagai bumbu dalam memasak lauk atau sayur)
- Minyak sayur atau minyak goreng 1 sendok makan (untuk memasak lauk atau sayur)
- Santan 5 sendok makan (dimasukkan sebagai bumbu dalam memasak lauk atau sayur)
- 1 potong lauk hewan seukuran 2/3 telapak tangan atau 1-1 ½ butir telur
- 1 porsi sedang tahu/tempe
- 3-5 sendok makan sayur
- Buah pepaya ukuran 3x4x3 sentimeter
Porsi makanan ini adalah untuk 1 kali makan. Pemberian makan dilakukan 3-4 kali sehari. Susu atau camilan sehat juga boleh diberikan. Tidak boleh lupa, perhatikan juga minum air anak (6-8 gelas) agar mencukupi.
Demikianlah panduan umum pemberian makan untuk anak mulai bayi baru lahir sampai dengan usia 5 tahun. Ayo tanyakan atau diskusikan lebih lanjut dengan puskesmas atau dokter anak ya..

sumber : #Tim Promkes-MTBS-Gizi Puskesmas Onekore
No responses yet